Kesehatan menjadi
bagian yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang agar dapat melakukan
aktifitas. Kesehatan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam beraktifitas
sehingga memberikan hasil yang maksimal. Kesadaran akan pentingnya kesehatan
perlu ditanamkan sejak usia sedini mungkin pada anak usia sekolah. Kesehatan
pada anak usia sekolah dapat mempengaruhi hasil belajar yang optimal sehingga
anak akan berprestasi serta dapat melakukan kegiatan sosial. Upaya yang
dilakukan pemerintah , yaitu melalui program Promosi Kesehatan Sekolah atau Health
Promoting School (HPS). Program promosi kesehatan sekolah merupakan suatu
upaya untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit di
masyarakat sekolah (Fauziah, 2014).
Merokok telah
menjadi suatu kegiatan yang lazim bagi setiap orang di indonesia. Di berbagai
tempat-tempat umum kegiatan merokok begitu bebas dilakukan banyak orang.
Kawasan bebas rokok di rasa masih kurang, jika pun ada tidak jarang peraturan
tersebut dilanggar karena sanksinya belum terlalu dipublikasikan.
Indonesia merupakan
perokok tertinggi ke-3 didunia sesudah cina dan india. Konsumsi produk tembakau
di indonesia yang tinggi dan terus meningkat di berbagai kalangan masyarakat
mengancam kesehatan dan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Data The Global Adult Tobacco Survey (GATS)
2011 menunjukkan prevalensi merokok orang dewasa indonesia sebesar (34,8%)
terbagi atas (67,4%) laki-laki, dan (4,5%) perempuan. Sementara itu, dikalangan
remaja 15-19 tahun sebesar (38,4%) laki laki dan (0,9%) perempuan. Data Global
Youth Tobacco Survey (GYTS) 2009, menunjukkan (20,3%) anak sekolah 13-15 tahun
merokok. Perokok pemula usia 10-14 tahun naik 2 kali lipat dalam 10 tahun
terakhir dari (9,5\%) pada tahun 2001 menjadi (17,5%) pada tahun 2010 (Mulyana, 2013).
Proporsi
perokok di Indonesia masih sebanyak 29,3%. Sedangkan rata-rata jumlah rokok
yang diisap oleh penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas adalah 12,3 batang
per orang per hari, atau setara dengan satu bungkus rokok (Riskesdas, 2013).
Rokok mengandung zat-zat
yang dapat menyebabkan kanker. Didalam rokok terkandung zat adiktif, yaitu
bahan yang penggunaannya dapat menyebabkan ketergantungan psikis. Asap rokok
mengandung kurang lebih 4000 jenis senyawa kimia yang 200 jenis diantaranya
adalah termasuk zat berbahaya dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker
bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya diantaranya yaitu Nikotin, Tar,
dan Karbon Monoksida (Chotidjah, 2012).
Dampak merokok
banyak menimbulkan masalah baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Dampak
yang ditimbulkan dapat mempengaruhi ekonomi keluarga, pergaulan sosial serta
berbagai masalah kesehatan akibat kandungan rokok yang dikonsumsi. Secara
psikologis merokok dapat menjadi ketagihan, dan menimbulkan masalah kriminal
apabila keadaan ekonomi tidak mencukupi daya beli rokok.
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran
panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung yang lainnya (Wikipedia, 2017).
Dibalik nikmatnya
merokok, ternyata merokok memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Rokok mengandung
banyak bahan kimia. Satu batang rokok yang dibakar terdapat 4000 bahan kimia
yang berbahaya bagi kesehatan, dimana 43 bahan diantaranya bersifat
karsinogenik. Rokok merupakan faktor resiko bagi munculnya penyakit tidak
menular dan mematikan, seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan kanker.
Selain mengancam kesehatan para perokok, asap rokok juga berbahaya bagi
orang-orang di sekitar yang terpapar asap rokok tersebut (Riskesdas, 2010).
Jenis perokok ada
dua macam yaitu perokok pasif dan perokok aktif. Perokok pasif adalah perokok
yang terpapar asap rokok dari perokok aktif, sedangkan perokok aktif adalah
orang merokok secara langsung menghisap rokok. Perokok pasif ini memiliki
resiko yang lebih tinggi hingga tiga kali lipat dari perokok aktif. Konsentrasi
zat berbahaya di dalam perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap
melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun dalam tubuh
perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang di hisap (Budiantoro, 2013).
Kebiasaan merokok
tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa. Kebiasaan merokok juga ditemukan pada
remaja, bahkan kebiasaan merokok remaja semakin meningkat. Kebiasaan ini
cenderung dimulai pada usia yang semakin muda. Remaja adalah masa perkembangan
transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,
kognitif, dan sosial emosional (Nasution, 2008).
Bahaya yang
ditimbulkan oleh rokok sebenarnya telah diketahui oleh para perokok aktif
maupun pasif terutama remaja. Namun berbagai slogan tentang bahaya merokok
seolah-olah hanya sebatas slogan yang kurang mendapat perhatian khusus dari
remaja. Mereka hanya sekedar tahun namun tidak menyadari dampak buruk dari
kebiaasaan merokok tersebut.
Pada masa remaja,
ada sesuatu yang lain yang sama pentingnya dengan kedewasaan, yakni solidaritas
kelompok, dan melakukan apa yang dilakukan oleh kelompok. Apabila dalam suatu
kelompok remaja telah melakukan kegiatan merokok maka individu remaja merasa
harus melakukannya juga. Individu remaja tersebut mulai merokok karena individu
dalam kelompok remaja tersebut tidak ingin dianggap sebagai orang asing, bukan
karena individu tersebut menyukai rokok. Menyebutkan bahwa alasan utama menjadi
perokok adalah ajakan teman-teman yang sukar ditolak, selain itu juga, ada juga
pelajar pria mengatakan bahwa pria menjadi perokok setelah melihat iklan rokok.
Ini berarti bahwa tindakan merokok diawali dari adanya suatu sikap, yaitu
kecendrungan seorang untuk menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju
terhadap respon yang datang dari luar dalam hal ini adalah rokok (Prasetyo, 2016).
Perilaku merokok
dikalangan remaja mengalami peningkatan. Hasil
tercermin dari hasil Departemen Kesehatan, Berdasarkan hasil riset
tersebut diketahui angka prevalensi merokok pada penduduk usia 15 tahun ke atas
sebesar (34,7 %), dengan distribusi (28,2%) merupakan perokok aktif setiap hari
dan (6,5%) perokok dengan frekuensi kadang-kadang. Berdasarkan riset diketahui
perokok aktif dengan presentasi terbesar adalah pada remaja. Hasil Riskesdas
menunjukkan (43,3%) remaja dengan usia 15-19 tahun telah mulai merokok, (17,5%)
remaja usia 10-14 tahun telah mulai merokok, dan (14,6%) remaja dengan usia
20-24 tahun telah mulai merokok, bahkan diantara para perokok sebanyak (1,7%)
mulai merokok sejak usia 5-9 tahun(Riset Kesehatan Dasar, 2007). Menurut hasil
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2010 menunjukkan bahwa 1 dari 3 orang
Indonesia merokok. Pravelansi kelompok umur diatas 15 tahun yang merokok tiap
hari di Kalimantan Timur sebesar 28,4%. Sedangkan kadang-kadang merokok
sebanyak 6,4%. Peningkatan usia mulai merokok pada usia yang lebih muda. Adapun
usia pertama kali merokok pada usia 15-24 tahun sebesar 15,27%, pada usia 25-34
tahun sebesar 16,74%, pada usia 35-44 tahun sebesar 17,83% (Riskesdas, 2010).
Menurut hasil
pengamatan peniliti banyak remaja yang tahu tentang dampak rokok bagi kesehatan
namun pada kenyataannya masih banyak sekali remaja yang merokok dengan bebasnya
atau mereka yang sebagai perokok pasif yang tanpa disadari terpapar asap rokok
baik itu dirumah, ditempat umum bahkan dikawasan sekolah namun mereka tidak
menyadari dampak rokok bagi kesehatan mereka.
Konsep Rokok
a. Pengertian
Merokok
adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh kemudian
menghembuskan kembali keluar. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus,
termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rostica dan
spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau
tanpa tambahan (Pemerintah Ri, 2003 dalam Sukendro, 2007). Rokok adalah produk
yang berbahaya dan adiktif (menimbulkan ketergantungan) karena didalam rokok
terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat
karsinogenik (dapat menimbulkan kanker).
Rokok
adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (variasi
bergantung kepada Negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan
dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup melalui mulut ujung lain
(wikipedia).
b. Tipe
perokok
Dapat
diklasifikasikan menjadi 3 menurut jumlah rokok yang dihisap, antara lain:
1) Perokok
berat menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari.
2) Perokok
sedang menghisap lebih dari 5-14 batang rokok dalam sehari.
3) Perokok
ringan menghisap lebih dari 1-4 batang rokok dalam sehari (Komasari, 2008)
c. Jenis-jenis
rokok
Menurut
jaya (2009) di indonesia rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Berdasar kan
dari bahan pembungkus, proses pembuatan, dan penggunaan filter pada rokok.
1) Rokok
berdasarkan bahan pembungkus
a. Klobot:
rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
b. Kawung:
rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
c. Sigaret:
rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
d. Cerutu:
rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
2) Rokok
berdasarkan proses pembuatan
a. Siigaret
kretek tangan : rokok yang cara pembuatannya dengan cara di giling atau di
linting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
b. Sigaret
kretek mesin : rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin.
3) Rokok
berdasarkan penggunaan filter
a. Rokok
Filter (RF) : rokok yang bagian
pangkalnya terdapat gabus.
b. Rokok
Non Filter (RNF) : rokok yang pada
bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.
4) Dilihat
dari kompisisinya :
a. Bidis:
tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan di ikat dengan benang.
Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi dari pada rokok buatan pabrik. Biasa
ditemukan di Asia Tenggara dan India.
b. Cigar:
dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau. Ada
berbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.
c. Kretek
: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa dan
sakit saluran pernapasan. Jenis inin paling berkembang dan banyak di indonesia.
d. Tembakau
langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di Asia Tenggara
dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan jenis kunyah. Ada lagi
jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang di isap
dengan hidung atau mulut.
e. Shisha
atau hubbly bubbly : jenis tembakau
dari buah-buahan atau rasa buah-buahan yang disedot dengan pipa dari tabung.
Biasanya digunakan di Afrika Utara, Timur Tengah, dan beberapa tempat di Asia.
Di Indonesia, Shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe.
d. Zat
Kimia yang Terkandung Dalam Rokok
1. Karbon
Monoksida (CO)
Unsur
ini dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon.
Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3% - 6%, dan gas ini dapat
dihisap oleh siapa saja. Sesorang yang merokok hanya akan menghisap1/3 bagian
saja, yaitu arus tengah, sedangkan arus pinggir akan tetap berada diluar. Sesudah
itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia menyemburkannya lagi keluar
asap tersebut. Gas CO mempunyai kemampuan meningkatkan hemoglobin yang terdapat
dalam sel darah merah, lebih kuat dibandingkan dengan oksigen, disamping kadar
oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin
kekurangan oksigen karena yang diangkut adalah CO dan bukan oksigen. Sel tubuh
akan kekurangan oksigen akan melakukan spasme, yaitu menciutkan pembuluh darah.
Bila diproses ini berlangsung terus-menerus, maka pembuluh darah akan cepat
rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan
pembuluh darah akan terjadi dimana-mana.
2. Nikotin
Nikotin
yang terkandung dalam rokok adalah sebesar 0.5 – 3 nanogram, dan semua akan
diserap sehingga didalam cairan darah ada sekitar 40 -50 nanogram nikotin
setiap 1ml-nya. Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan
panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamine-lah
yang bersifat karsinogenik. Pada paru-paru, nikotin akan menghambat aktivitas
silia. Selain itu, nikotin juga memiliki efek adiktif dan psikoaktif. Perokok
akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan
fisik. Hal ininlah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk
berhenti. Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormone kathelokamin
(adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak
diberi kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin tinggi, yang
mengakibatkan timbulnya hipertensi. Efek lainnya adalah merangsang
berkelompoknya trombosit. Trombosit akan menggumpal dan akan menyumbat pembuluh
darah yang sudah sempit akibat CO.
3. Tar
Tar
adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atu hitam yang merupakan
substansi hidokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar
tar dalam rokok antara 0.5-35 mg/batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen
yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.
4. Cadmium
Cadmium
adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal.
5. Amoniak
Amoniak
merupakan gas yang tidak berwarna terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat ini
tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada
ammonia, sehingga masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan
seseorang pingsan atau koma.
6. HCN/Asam
Sianida
HCN
merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki
rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar, dan sangat
efisien untuk menghalangi pernafasan dan merusak saluran pernafasan.
7. Nitrous Oxide
Nitrous Oxide
merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan
hilangnya pertimbangan dan rasa sakit. Nitrous Oxide ini biasanya digunakan
sebagai pembius saat melakukan operasi oleh dokter.
8. Formaldehid
Formaldehid
adalah sejenis gas dengan berbau tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan
pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun terhadap semua organisme hidup.
9. Fenol
Fenol
adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat
organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun
dan membahayakan karena fenol ini terikat pada protein sehingga menghalangi
aktivitas enzim.
10. Asetol
Asetol
adalah hasil pemanasan aldehid dan mudah menguap dengan alkohol.
11. H2S
(Asam Sulfida)
Asam
Sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang mudah terbakar dengan bau yang
keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim.
12. Piridin
Piridin
adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat digunakan
untuk mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
13. Metil
Klorida
Metil
Klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu dengan hidokarbon sebagai
unsur utama. Zat ini adalah senyawa organik yang beracun.
14. Methanol
Methanol
adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum
atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan, bahkan kematian.
15. Polucyclic Aromatic
Hidrocarbons (PAH)
Senyawa
hidrokarbon aromatik yang memiliki cincin dideskripsikan sebagai fused ring
system atau PAH. Beberapa PAH yang terdapat dalam asap tembakau antara lain Benzo (a) Pyrene, Dibenz (a,h) anthracene,
dan Benz(a) anthracene. Senyawa ini merupakan senyawa reaktif yang
cenderung membentuk epoksida yang metaboliknya bersifat genotoksik. Senyawa
tersebut merupakan penyebab tumor.
16. N-nitrosamine
N-nitrosamine
dibentuk oleh nitrasasi amina. Asap rokok mengandung dua jenis utama N-nitrosamine,
yaitu Volatille N-nitrosamina (VNA)
dan Tobacco N-nitrosamina. Hampir
semua Volatile N-nitrosamina ditahan
oleh sistem pernafasan pada inhalasi asap rokok. Jenis asap rokok VNA
diklasifikasikan sebagai karsinogen yang potensial (Kholish, 2011).
e.
Dampak rokok
Menurut husaini, 2007
ada beberapa
kategori dampak rokok bagi para perokok :
1) Fisik
a) Menguningnya
gigi dan ujung jari sebagaimana menguningnya kertas rokok yang dibakar.
b) Memiliki
kulit yang pucat
c) Memiliki
rambut yang kusut dan mengeluarkan bau, layaknya asap rokok dan bahkan
terkadang menguning layaknya kertas rokok yang terbakar.
d) Munculnya
keruta pada dahi dan sekitar ujung bibir yang disebabkan karena ke biasaan
mengerutkannya di kala sedang meroko.
e) Munculnya
keruta hitam dibawah mata.
f) Mengeringnya
bibir dan berwarna lembab karena lebih banyak diasupi oleh karbon monoksida
dibandikan dengan oksigen yang sudah menjadi kebutuhannya.
g) Hilangnya
kejernihan mata dan mata pun menjadi selalu memerah.
h) Seseorang
perokok selalu tampak dalam keadaan buruk, disaat ia sedang merokok.
i) Umunya
seorang perokok aktif kehilangan berat badannya dan mudah terbawa emosi.
j) Perokok
memiliki fungsi paru lebih rendah dibanding mereka yang tidak pernah merokok.
k) Kebiasaan
merokok akan menurunkan laju perkembangan paru-paru.
l) Pada
orang dewasa, merokok menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Penelitian telah
memperlihatkan bahwa tanda-tanda awal dari kedua penyakit ini sudah bisa
diketemukan pada remaja yang merokok.
m) Merokok
akan mengganggu kebugaran fisik anak-anak usia muda. Hal ini bahkan terlihat
pada anak-anak muda yang menjalani latihan untuk lomba lari.
n) Usia
seseorang yang menghisap rokok sebanyak satu bungkus atau lebih setiap harinya,
lebih pendek tujuh tahun daripada orang tanpa riwayat merokok.
o) Dalam
keadaan istirahat, orang dewasa muda yang merokok memiliki denyut jantung leih
cepat dua sampai tiga denyut per menitnya dari pada non perokok.
p) Kebiasaan
merokok pada usia dini akan meningkatkan resiko kanker paru. Semakin dini usia
seseorang ketika mulai merokok, semakin tinggi resikonya mengalami kanker.
q) Perokok
remaja yang mengalami masalah nafas pendek tiga kai lebih besar dibandingkan
remaja non perokok. Produksi lendir dalam saluran nafas mereka dua kali lebih
banyak dibandikan remaja non perokok.
r) Remaja
yang merokok merokok kecendrungan tiga kali lebih besar untuk menggunakan
alkohol, delapan kali lebih besar untuk menggunakan mariyuana, dan 22 kali
lebih besar untuk menggunakan kokain. Kebiasaan merokok biasanya dikaitkan
dengan mereka yang memiliki kebiasaan berisiko, misalnya berkelahi dan
melakukan seks bebas tanpa perlindungan.
2) Psikologis
a) Lebih
banyak perokok
remaja yang berobat ke dokter karena mengalami masalah emosional atau prikologi
(kejiwaan)(Mangoenprasodjoo, 2008).
b) Menimbulkan
ketagihan atau kecanduan pada perokok
itu sendiri. Perokok akan menjadi tidak tenang jika tidak menghisap rokok dalam
waktu tertentu. Kecanduan rokok adaah hal yang termasuk ke dalam efek
psikologis karena terjadi dari alam bawah sadar perokok itu.
c) Menurunnya
kemampuan berpikir dan psikomotorik ketika kemampuan berpikir dan psikomotorik
seseorang sudah berkurang dia tidak akan bisa melakukan tanggung jawab seperti
biasanya. Biasanya produktivitas mereka di tempat kerja akan menurun. Akhirnya
si perokok akan menjadi depresi dengan
dirinya sendiri.
d) Secara
tidak langsung efek fisik dari merokok dapat menimbulkan efek psikologis kepada
perokok itu sendri. Ketika beberapa organ tubuh mulai rusak, si perokok akan
mulai menyadari bahwaa hidupnya tidak akan seperti dulu. Ia merasa sangat dekat
dengan kematian. Akibatnya pikirannya menjadi tidak tenang dan juga memperparah
kondisi penyakitnya.
3) Lingkungan
a) Rokok
nuga memberi dampak polusi terhadap tanah dan air puntung rokok yang dibuang ke
tanah, bisa untuk di urai oleh tanah sekitar 25 sampai 26 tahun. Dan juga
puntung rokok yang masuk ke air bisa mengakibatkan kematian bagi hewan-hewan
yang memakannya, karena zat yang dikandung berbahaya.
b) Asap
rokok sebagai pnyumbang polusi udara. Hal ini didukung oleh banyaknya
pengkonsumsi rokok dibumi yang bisa mencemari udara.
c) Lebih
banyak orang menjadi perokok pasif akibat menghisap asap rokok dari perokok
aktif.
d) Rokok
berdampak terhadap lingkungan keluarga yang tidak merokok, bayi dan ibu hamil.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.