Friday, 31 August 2018

Pengertian dan Bahaya Kandungan Rokok. (Smoking Kill You)


Kesehatan menjadi bagian yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang agar dapat melakukan aktifitas. Kesehatan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam beraktifitas sehingga memberikan hasil yang maksimal. Kesadaran akan pentingnya kesehatan perlu ditanamkan sejak usia sedini mungkin pada anak usia sekolah. Kesehatan pada anak usia sekolah dapat mempengaruhi hasil belajar yang optimal sehingga anak akan berprestasi serta dapat melakukan kegiatan sosial. Upaya yang dilakukan pemerintah , yaitu melalui program Promosi Kesehatan Sekolah  atau Health Promoting School (HPS). Program promosi kesehatan sekolah merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit di masyarakat sekolah (Fauziah, 2014).
Merokok telah menjadi suatu kegiatan yang lazim bagi setiap orang di indonesia. Di berbagai tempat-tempat umum kegiatan merokok begitu bebas dilakukan banyak orang. Kawasan bebas rokok di rasa masih kurang, jika pun ada tidak jarang peraturan tersebut dilanggar karena sanksinya belum terlalu dipublikasikan.


Indonesia merupakan perokok tertinggi ke-3 didunia sesudah cina dan india. Konsumsi produk tembakau di indonesia yang tinggi dan terus meningkat di berbagai kalangan masyarakat mengancam kesehatan dan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Data The Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2011 menunjukkan prevalensi merokok orang dewasa indonesia sebesar (34,8%) terbagi atas (67,4%) laki-laki, dan (4,5%) perempuan. Sementara itu, dikalangan remaja 15-19 tahun sebesar (38,4%) laki laki dan (0,9%) perempuan. Data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) 2009, menunjukkan (20,3%) anak sekolah 13-15 tahun merokok. Perokok pemula usia 10-14 tahun naik 2 kali lipat dalam 10 tahun terakhir dari (9,5\%) pada tahun 2001 menjadi (17,5%) pada tahun 2010 (Mulyana, 2013).
Proporsi perokok di Indonesia masih sebanyak 29,3%. Sedangkan rata-rata jumlah rokok yang diisap oleh penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas adalah 12,3 batang per orang per hari, atau setara dengan satu bungkus rokok (Riskesdas, 2013).
Rokok mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan kanker. Didalam rokok terkandung zat adiktif, yaitu bahan yang penggunaannya dapat menyebabkan ketergantungan psikis. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 jenis senyawa kimia yang 200 jenis diantaranya adalah termasuk zat berbahaya dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya diantaranya yaitu Nikotin, Tar, dan Karbon Monoksida (Chotidjah, 2012).
Dampak merokok banyak menimbulkan masalah baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Dampak yang ditimbulkan dapat mempengaruhi ekonomi keluarga, pergaulan sosial serta berbagai masalah kesehatan akibat kandungan rokok yang dikonsumsi. Secara psikologis merokok dapat menjadi ketagihan, dan menimbulkan masalah kriminal apabila keadaan ekonomi tidak mencukupi daya beli rokok.
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lainnya (Wikipedia, 2017).
Dibalik nikmatnya merokok, ternyata merokok memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Rokok mengandung banyak bahan kimia. Satu batang rokok yang dibakar terdapat 4000 bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan, dimana 43 bahan diantaranya bersifat karsinogenik. Rokok merupakan faktor resiko bagi munculnya penyakit tidak menular dan mematikan, seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan kanker. Selain mengancam kesehatan para perokok, asap rokok juga berbahaya bagi orang-orang di sekitar yang terpapar asap rokok tersebut (Riskesdas, 2010).
Jenis perokok ada dua macam yaitu perokok pasif dan perokok aktif. Perokok pasif adalah perokok yang terpapar asap rokok dari perokok aktif, sedangkan perokok aktif adalah orang merokok secara langsung menghisap rokok. Perokok pasif ini memiliki resiko yang lebih tinggi hingga tiga kali lipat dari perokok aktif. Konsentrasi zat berbahaya di dalam perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang di hisap (Budiantoro, 2013).
Kebiasaan merokok tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa. Kebiasaan merokok juga ditemukan pada remaja, bahkan kebiasaan merokok remaja semakin meningkat. Kebiasaan ini cenderung dimulai pada usia yang semakin muda. Remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional (Nasution, 2008).
Bahaya yang ditimbulkan oleh rokok sebenarnya telah diketahui oleh para perokok aktif maupun pasif terutama remaja. Namun berbagai slogan tentang bahaya merokok seolah-olah hanya sebatas slogan yang kurang mendapat perhatian khusus dari remaja. Mereka hanya sekedar tahun namun tidak menyadari dampak buruk dari kebiaasaan merokok tersebut.
Pada masa remaja, ada sesuatu yang lain yang sama pentingnya dengan kedewasaan, yakni solidaritas kelompok, dan melakukan apa yang dilakukan oleh kelompok. Apabila dalam suatu kelompok remaja telah melakukan kegiatan merokok maka individu remaja merasa harus melakukannya juga. Individu remaja tersebut mulai merokok karena individu dalam kelompok remaja tersebut tidak ingin dianggap sebagai orang asing, bukan karena individu tersebut menyukai rokok. Menyebutkan bahwa alasan utama menjadi perokok adalah ajakan teman-teman yang sukar ditolak, selain itu juga, ada juga pelajar pria mengatakan bahwa pria menjadi perokok setelah melihat iklan rokok. Ini berarti bahwa tindakan merokok diawali dari adanya suatu sikap, yaitu kecendrungan seorang untuk menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju terhadap respon yang datang dari luar dalam hal ini adalah rokok (Prasetyo, 2016).
Perilaku merokok dikalangan remaja mengalami peningkatan. Hasil  tercermin dari hasil Departemen Kesehatan, Berdasarkan hasil riset tersebut diketahui angka prevalensi merokok pada penduduk usia 15 tahun ke atas sebesar (34,7 %), dengan distribusi (28,2%) merupakan perokok aktif setiap hari dan (6,5%) perokok dengan frekuensi kadang-kadang. Berdasarkan riset diketahui perokok aktif dengan presentasi terbesar adalah pada remaja. Hasil Riskesdas menunjukkan (43,3%) remaja dengan usia 15-19 tahun telah mulai merokok, (17,5%) remaja usia 10-14 tahun telah mulai merokok, dan (14,6%) remaja dengan usia 20-24 tahun telah mulai merokok, bahkan diantara para perokok sebanyak (1,7%) mulai merokok sejak usia 5-9 tahun(Riset Kesehatan Dasar, 2007). Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2010 menunjukkan bahwa 1 dari 3 orang Indonesia merokok. Pravelansi kelompok umur diatas 15 tahun yang merokok tiap hari di Kalimantan Timur sebesar 28,4%. Sedangkan kadang-kadang merokok sebanyak 6,4%. Peningkatan usia mulai merokok pada usia yang lebih muda. Adapun usia pertama kali merokok pada usia 15-24 tahun sebesar 15,27%, pada usia 25-34 tahun sebesar 16,74%, pada usia 35-44 tahun sebesar 17,83% (Riskesdas, 2010).
Menurut hasil pengamatan peniliti banyak remaja yang tahu tentang dampak rokok bagi kesehatan namun pada kenyataannya masih banyak sekali remaja yang merokok dengan bebasnya atau mereka yang sebagai perokok pasif yang tanpa disadari terpapar asap rokok baik itu dirumah, ditempat umum bahkan dikawasan sekolah namun mereka tidak menyadari dampak rokok bagi kesehatan mereka.

Konsep Rokok
a.   Pengertian
Merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh kemudian menghembuskan kembali keluar. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus, termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rostica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa tambahan (Pemerintah Ri, 2003 dalam Sukendro, 2007). Rokok adalah produk yang berbahaya dan adiktif (menimbulkan ketergantungan) karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker).
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (variasi bergantung kepada Negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup melalui mulut ujung lain (wikipedia).
b.   Tipe perokok
Dapat diklasifikasikan menjadi 3 menurut jumlah rokok yang dihisap, antara lain:
1)    Perokok berat menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari.
2)    Perokok sedang menghisap lebih dari 5-14 batang rokok dalam sehari.
3)    Perokok ringan menghisap lebih dari 1-4 batang rokok dalam sehari (Komasari, 2008)
c.   Jenis-jenis rokok
Menurut jaya (2009) di indonesia rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Berdasar kan dari bahan pembungkus, proses pembuatan, dan penggunaan filter pada rokok.
1)    Rokok berdasarkan bahan pembungkus
a.    Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
b.    Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
c.    Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
d.    Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
2)    Rokok berdasarkan proses pembuatan
a.    Siigaret kretek tangan : rokok yang cara pembuatannya dengan cara di giling atau di linting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
b.    Sigaret kretek mesin : rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin.
3)    Rokok berdasarkan penggunaan filter
a.    Rokok Filter (RF) : rokok yang bagian pangkalnya terdapat gabus.
b.    Rokok Non Filter (RNF) : rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.
4)    Dilihat dari kompisisinya :
a.    Bidis: tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan di ikat dengan benang. Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi dari pada rokok buatan pabrik. Biasa ditemukan di Asia Tenggara dan India.
b.    Cigar: dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau. Ada berbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.
c.    Kretek : Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis inin paling berkembang dan banyak di indonesia.
d.    Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di Asia Tenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan jenis kunyah. Ada lagi jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang di isap dengan hidung atau mulut.
e.    Shisha atau hubbly bubbly : jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-buahan yang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara, Timur Tengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, Shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe.
d.  Zat Kimia yang Terkandung Dalam Rokok
1.    Karbon Monoksida (CO)
Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3% - 6%, dan gas ini dapat dihisap oleh siapa saja. Sesorang yang merokok hanya akan menghisap1/3 bagian saja, yaitu arus tengah, sedangkan arus pinggir akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia menyemburkannya lagi keluar asap tersebut. Gas CO mempunyai kemampuan meningkatkan hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah, lebih kuat dibandingkan dengan oksigen, disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen karena yang diangkut adalah CO dan bukan oksigen. Sel tubuh akan kekurangan oksigen akan melakukan spasme, yaitu menciutkan pembuluh darah. Bila diproses ini berlangsung terus-menerus, maka pembuluh darah akan cepat rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana.
2.    Nikotin
Nikotin yang terkandung dalam rokok adalah sebesar 0.5 – 3 nanogram, dan semua akan diserap sehingga didalam cairan darah ada sekitar 40 -50 nanogram nikotin setiap 1ml-nya. Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamine-lah yang bersifat karsinogenik. Pada paru-paru, nikotin akan menghambat aktivitas silia. Selain itu, nikotin juga memiliki efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal ininlah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti. Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormone kathelokamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberi kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin tinggi, yang mengakibatkan timbulnya hipertensi. Efek lainnya adalah merangsang berkelompoknya trombosit. Trombosit akan menggumpal dan akan menyumbat pembuluh darah yang  sudah sempit akibat CO.
3.    Tar
Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atu hitam yang merupakan substansi hidokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar dalam rokok antara 0.5-35 mg/batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.
4.    Cadmium
Cadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal.
5.    Amoniak
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia, sehingga masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
6.    HCN/Asam Sianida
HCN merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar, dan sangat efisien untuk menghalangi pernafasan dan merusak saluran pernafasan.
7.    Nitrous Oxide
Nitrous Oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan rasa sakit. Nitrous Oxide ini biasanya digunakan sebagai pembius saat melakukan operasi oleh dokter.
8.    Formaldehid
Formaldehid adalah sejenis gas dengan berbau tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun terhadap semua organisme hidup.
9.    Fenol
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat pada protein sehingga menghalangi aktivitas enzim.
10. Asetol
Asetol adalah hasil pemanasan aldehid dan mudah menguap dengan alkohol.
11. H2S (Asam Sulfida)
Asam Sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang mudah terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim.
12. Piridin
Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat digunakan untuk mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.

13. Metil Klorida
Metil Klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu dengan hidokarbon sebagai unsur utama. Zat ini adalah senyawa organik yang beracun.
14. Methanol
Methanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan, bahkan kematian.
15. Polucyclic Aromatic Hidrocarbons (PAH)
Senyawa hidrokarbon aromatik yang memiliki cincin dideskripsikan sebagai fused ring system atau PAH. Beberapa PAH yang terdapat dalam asap tembakau antara lain Benzo (a) Pyrene, Dibenz (a,h) anthracene, dan Benz(a) anthracene. Senyawa ini merupakan senyawa reaktif yang cenderung membentuk epoksida yang metaboliknya bersifat genotoksik. Senyawa tersebut merupakan penyebab tumor.
16. N-nitrosamine
N-nitrosamine dibentuk oleh nitrasasi amina. Asap rokok mengandung dua jenis utama N-nitrosamine, yaitu Volatille N-nitrosamina (VNA) dan Tobacco N-nitrosamina. Hampir semua Volatile N-nitrosamina ditahan oleh sistem pernafasan pada inhalasi asap rokok. Jenis asap rokok VNA diklasifikasikan sebagai karsinogen yang potensial (Kholish, 2011).
e.  Dampak rokok
Menurut husaini, 2007 ada beberapa kategori dampak rokok bagi para perokok :
1)    Fisik
a)    Menguningnya gigi dan ujung jari sebagaimana menguningnya kertas rokok yang dibakar.
b)    Memiliki kulit yang pucat
c)    Memiliki rambut yang kusut dan mengeluarkan bau, layaknya asap rokok dan bahkan terkadang menguning layaknya kertas rokok yang terbakar.
d)    Munculnya keruta pada dahi dan sekitar ujung bibir yang disebabkan karena ke biasaan mengerutkannya di kala sedang meroko.
e)    Munculnya keruta hitam dibawah mata.
f)     Mengeringnya bibir dan berwarna lembab karena lebih banyak diasupi oleh karbon monoksida dibandikan dengan oksigen yang sudah menjadi kebutuhannya.
g)    Hilangnya kejernihan mata dan mata pun menjadi selalu memerah.
h)   Seseorang perokok selalu tampak dalam keadaan buruk, disaat ia sedang merokok.
i)     Umunya seorang perokok aktif kehilangan berat badannya dan mudah terbawa emosi.
j)      Perokok memiliki fungsi paru lebih rendah dibanding mereka yang tidak pernah merokok.
k)    Kebiasaan merokok akan menurunkan laju perkembangan paru-paru.
l)     Pada orang dewasa, merokok menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Penelitian telah memperlihatkan bahwa tanda-tanda awal dari kedua penyakit ini sudah bisa diketemukan pada remaja yang merokok.
m)  Merokok akan mengganggu kebugaran fisik anak-anak usia muda. Hal ini bahkan terlihat pada anak-anak muda yang menjalani latihan untuk lomba lari.
n)   Usia seseorang yang menghisap rokok sebanyak satu bungkus atau lebih setiap harinya, lebih pendek tujuh tahun daripada orang tanpa riwayat merokok.
o)    Dalam keadaan istirahat, orang dewasa muda yang merokok memiliki denyut jantung leih cepat dua sampai tiga denyut per menitnya dari pada non perokok.
p)    Kebiasaan merokok pada usia dini akan meningkatkan resiko kanker paru. Semakin dini usia seseorang ketika mulai merokok, semakin tinggi resikonya mengalami kanker.
q)    Perokok remaja yang mengalami masalah nafas pendek tiga kai lebih besar dibandingkan remaja non perokok. Produksi lendir dalam saluran nafas mereka dua kali lebih banyak dibandikan remaja non perokok.
r)     Remaja yang merokok merokok kecendrungan tiga kali lebih besar untuk menggunakan alkohol, delapan kali lebih besar untuk menggunakan mariyuana, dan 22 kali lebih besar untuk menggunakan kokain. Kebiasaan merokok biasanya dikaitkan dengan mereka yang memiliki kebiasaan berisiko, misalnya berkelahi dan melakukan seks bebas tanpa perlindungan.
2)    Psikologis
a)    Lebih banyak perokok remaja yang berobat ke dokter karena mengalami masalah emosional atau prikologi (kejiwaan)(Mangoenprasodjoo, 2008).
b)    Menimbulkan ketagihan atau kecanduan pada perokok itu sendiri. Perokok akan menjadi tidak tenang jika tidak menghisap rokok dalam waktu tertentu. Kecanduan rokok adaah hal yang termasuk ke dalam efek psikologis karena terjadi dari alam bawah sadar perokok itu.
c)    Menurunnya kemampuan berpikir dan psikomotorik ketika kemampuan berpikir dan psikomotorik seseorang sudah berkurang dia tidak akan bisa melakukan tanggung jawab seperti biasanya. Biasanya produktivitas mereka di tempat kerja akan menurun. Akhirnya si  perokok akan menjadi depresi dengan dirinya sendiri.
d)    Secara tidak langsung efek fisik dari merokok dapat menimbulkan efek psikologis kepada perokok itu sendri. Ketika beberapa organ tubuh mulai rusak, si perokok akan mulai menyadari bahwaa hidupnya tidak akan seperti dulu. Ia merasa sangat dekat dengan kematian. Akibatnya pikirannya menjadi tidak tenang dan juga memperparah kondisi penyakitnya.
3)    Lingkungan
a)    Rokok nuga memberi dampak polusi terhadap tanah dan air puntung rokok yang dibuang ke tanah, bisa untuk di urai oleh tanah sekitar 25 sampai 26 tahun. Dan juga puntung rokok yang masuk ke air bisa mengakibatkan kematian bagi hewan-hewan yang memakannya, karena zat yang dikandung berbahaya.
b)    Asap rokok sebagai pnyumbang polusi udara. Hal ini didukung oleh banyaknya pengkonsumsi rokok dibumi yang bisa mencemari udara.
c)    Lebih banyak orang menjadi perokok pasif akibat menghisap asap rokok dari perokok aktif.
d)    Rokok berdampak terhadap lingkungan keluarga yang tidak merokok, bayi dan ibu hamil.