Thursday, 22 September 2016

Kutu Penghisap darah (JIGGER)



Serangan kutu penghisap darah menyebabkan 20 orang di Uganda mengalami pembusukan di beberapa bagian tubuh hingga akhirnya tewas. Begitu mengenaskan sampai-sampai banyak yang menyangka sebagai ulah penyihir.

Seperti dalam film-film tentang zombie, pembusukan jaringan akibat kutu penghisap darah yang dalam istilah medis disebut Tungiasis itu terjadi ketika sejak para pasien masih hidup. Perlahan-lahan, bagian tubuh yang membusuk makin meluas hingga akhirnya pasien tewas mengenaskan.

Penyebabnya adalah sejenis kutu yang disebut jigger atau dalam Bahasa Latin dikenal sebagai Tunga Penetrans. Kutu penghisap darah ini hidup di daerah kotor atau berdebu dan ditularkan oleh lalat pasir (sand fly) betina.

Pada manusia, parasit ini dapat masuk menembus kulit kaki lalu tumbuh dengan menghisap darah korban. Setelah beranak pinak hingga berjumlah ribuan, kutu ini akan menghabiskan suplai darah sehingga jaringan yang ditempati mulai mengalami pembusukan.

Menteri kesehatan Uganda, James Kakooza mengatakan anak-anak bisa langsung tewas ketika darahnya dihisap dalam jumlah banyak oleh jigger. Kutu ini juga bisa menewaskan remaja yang mengidap penyakit lain, sementara pada orang tua akan menyebabkan kelumpuhan.

Dalam 2 bulan terakhir, Kakooza mencatat sedikitnya 20 orang tewas akibat Tungiasis di negara yang terletak di Afrika Timur tersebut. Sementara yang menjalani perawatan mencapai 20.000 orang, sebagian besar berasal dari wilayah Busoga yang berjarak 150 km dari Kampala, ibukota Uganda.

Keyakinan bahwa penyakit ini merupakan kutukan penyihir turut memicu banyaknya korban tewas terutama di daerah pedesaan seperti Dakaba Kaala. Alih-alih mencari pengobatan atau mengeluarkan kutu yang menyerang, beberapa pasien seringkali hanya pasrah menanti ajal.

"Ini merupakan epidemi yang sedang kami perangi dan saya yakin seiring waktu berjalan jigger bisa kami lenyapkan," ungkap Kakooza seperti dikutip dari Canadian Press, Minggu (24/10/2010).

Menurutnya jiggger hanya hidup di daerah yang kurang higienis, sehingga cara membasmi sebenarnya sangat mudah. Selain dengan menggunakan sabun antiseptik, jigger juga bisa dibunuh dengan menyiramkan minyak dan parafin di tempat-tempat yang menjadi sarangnya.

Selain di Uganda, penyakit Tungiasis juga ditemukan di sebagian wilayah Afrika sub-Sahara, Amerika Latin dan Karibia. Penyebarannya di Uganda diduga dibawa oleh buruh migran asal India yang mengerjakan rel kereta api jurusan Kenya-Uganda pada abad ke-19.

DEMAM BERDARAH DENGUE

Penyakit Demam Berdarah Dengue atau yang biasa disingkat dengan Penyakit DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegipty atau Aedes albopictus yang berkelamin betina. Biasanya nyamuk dengan kaki berwarna belang-belang putih ini menggigit mangsanya, manusia pada siang hari. Maka dari itu jika ada nyamuk bercirikan seperti ini haruslah waspada.

Ciri-Ciri Gejala Penyakit Demam BerdarahAda 4 macam virus dengue; dengue tipe 1, dengue tipe 2, dengue tipe 3 dan dengue tipe 4. Sedangkan di Indonesia, virus dengue tipe 3 lah yang paling mendominasi. Dampak dari virus dengue dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler serta mengganggu sistem pembekuan darah. Hal inilah yang akan mengakibatkan pendarahan bahkan hingga kematian pada penderita penyakit DBD ini.
Gejala utama yang terjadi pada demam berdarah biasanya muncul 3 sampai 15 hari setelah terjadinya gigitan nyamuk. Gejala yang umumnya muncul yaitu demam tinggi, sakit pada bagian kepala yang cukup mengganggu, sakit pada bagian beakang mata, nyeri pada sendi, nyeri pada bagian otot dan tulang, ruam hingga terjadinya pendarahan ringan.
Gejala DBD biasanya berlangsung dua hingga tujuh hari. Meskipun demam sudah mulai mereda, namun sebaiknya tetap waspada karena gejala sangat mungin bisa muncul kembali. Pada tahapan kedua ini terjadi berhubungan dengan permeabilitas yang meningat pada bgian pembuluh darah kapiler.
Pada gejala tahap kedua antara lain : rasa sakit perut yang cukup parah, terjadinya masalah pada pernapasan dan muntah berkepanjangan.  Selain itu gejala lainya yang munkin saja terjadi yaitu pendarahan dengan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Mudah terjadinya memar,
2. Pendarahan pada bagian gusi,
3. Mimisan,
4. Pendarahan pada bagian kulit, dan
5. Bisa saja terjadi pendarahan organ pada bagian dalam.
Pendarahan yang terjadi bisa berkembang dan lebih serius dan bisa menjadi pemicu terjadiya kegagalan sistem peredaran darah yang bisa menyebabkan shock dan juga kematian. Maka dari itu ketika ada gejala-gejala yang disebutkan terjadi maka lebih baik segera pergi ke dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Lainnya :


Apa Sajakah Gejala-Gejala Penyakit Demam Berdarah?
Berikut ini akan kami jelaskan tentang gejala-gejala yang sering muncul pada seseorang yang terkena penyakit demam berdarah. Adapun gejala-gejalanya adalah sebagai berikut.
  1. Panas tinggi yang datang secara tiba-tiba selama 2 hingga 7 hari dengan suhu badan mencapai 38-40 derajat celcius atau bahkan lebih.
  2. Kulit nampak bintik-bintik merah.
  3. Terkadang penderita penyakit DBD mengalami mimisan.
  4. Terjadi muntah darah atau berak darah.
  5. Tes Torniquet menunjukkan hasil yang positif.
  6. Terjai pendarahan yang petekia, purpura atau akimosis.
  7. Terkadang elu hati terasa nyeri karena terjadi pendarahan pada lambung.
  8. Bila penyakit demam berdarah pada fase yang dapat dikatakan parah, penderita akan mengalami kegelisahan. Ujung tangan serta kaki berkeringat dingin.
  9. Hematemeses.
  10. Trombositomenia 100.000 per mm3.
  11. Terjadi pembesaran pada plasma yang identik dengan kenaikan dinding pembuluh darah.
Lalu, Apakah Sajakah Pertolongan Pertama Yang Bisa Kita Lakukan Untuk Penderita Penyakit Demam Berdarah?
Hal yang bisa kita lakukan dengan segera ketika seseorang terkena penyakit demam berdarah adalah sebagai berikut.
  1. Memberikan minum sebanyak mungkin kepada penderita.
  2. Kompres untuk menurunkan panas.
  3. Memberikan obat penurun panas kepada penderita DBD.
  4. Bawa segera ke dokter apabila dalam 3 hari panas tank kunjung turun.
  5. Serta ikuti saran dokter.
Bagaimanakah Cara Mencegah Penyakit Demam Berdarah?
Adapun pencegahan dari penyakit demam berdarah adalah sebagai berikut.
  1. Memberantas sarang nyamuk dengan cara 3M (Menguras, Menutup, Mengubur).
  2. Melakukan pengasapan.
  3. Melakukan abatisasi (menaburkan bubuk abate ke dalam bak mandi atau tempat-tempat penampungan air)
  4. Sistem kewaspadaan diri terhadap menyebarnya penyakit demam berdarah.
Demikianlah artikel tentang Ciri-Ciri Gejala Awal Orang Terkena Penyakit Demam Berdarah. Semoga bermanfaat dan tetap berhati-hati, menjaga lingkungan agar tetap bersih merupakan langkah awal mencegah terjadinya berbagai penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan. Berolahraga dan menjaga pola hidup sehat juga dianjurkan agar tubuh tetap dalam keadaan yang fit untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

HIV DAN AIDS

1. Pengertian Penyakit AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome atau sindrom runtuhnya kekebalan tubuh, jadi pengertian AIDS adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena terinfeksi virus HIV. apa itu HIV ?... HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Orang yang terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya terus menurun secara drastis. Bahkan kuman yang bagi orang biasa tidak menimbulkan penyakit, pada penderita HIV dapat mengakitbatkan kematian. HIV termasuk PMS karena salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi virus HIV.


2. Cara Penularan/Penyebab Penyakit AIDS
Pada penderita AIDS, virus HIV terdapat pada seluruh cairan tubuhnya, tetapi yang bisa menularkan hanya yang terdapat pada sperma (air mani), darah, dan cairan vagina. Cara penularannya/penyebab adalah sebagai berikut...

  • Berganti-ganti pasangan seksual, atau berhubungan seksual dengan orang yang positif terinfeksi virus HIV
  • Pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV
  • Menerima transfusi darah yang tercemar HIV. 
  • Ibu hamil yang terinfeksi virus HIV akan menularkannya kepada bayi dalam kandungannya.
  • Penularan HIV juga terjadi pada Susu Ibu atau ASI
3. Ciri-Ciri/Gejala Penderita AIDS
  • Demam : demam merupakan gejala awal terkena virus HIV, suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius. Pada gejala ini merupakan tahap virus masuk kedalam aliran darah dan bereplikasi dalam jumlah besar. sehingga terjadinya reaksi inflasi yang ada didalam tubuh. 
  • Kelelahan : kelelahan yang berlebihan adalah tanda efek dari sistem kekebalan tubuh yang aktif
  • Otot Pegal, Nyeri Sendi, dan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening : Pada tanda ini merupakan tanda yang biasa terjadi jika seorang terjangkit virus. sedangkan pembengkakan kelenjar getah bening adalah tanda bahwa sitem kekebalan tubuh sedang aktif
  • Nyeri Tenggorokan dan Sakit Kepala : nyeri tenggorokan dan sakit kepala merupakan tanda bahwa antibodi tidak melawan virus HIV AIDS 
  • Ruam-Ruam Kulit : Ruam-ruam pada kulit yang seperti bisul-bisul kecil dan berwarna merah muda yang terasa gatal. Gejala ini memakan waktu yang panjang dan tak kunjung sembuh. bila ini terjadi segera hubungi dokter. 
  • Diare, Mual dan Muntah Kepanjangan : Pada gejala ini merupakan tanda bahwa bakteri dan kuman dapat masuk ke tubuh kita dengan mudah karna sistem imun kita sudah menurun. 
  • Turunnya Berat Badan : Jika berat badan anda menurun hingga 10% dan terjadi diare dan demam yang panjang biasanya dalam waktu 30 hari. 
  • Batuk Kering : batuk kering bila ini terjadi dalam waktu yang lama kira-kira satu minggu dan tak kunjung sembuh atau berkurang setelah meminum obat.
  • Pnuemonia dan Toksoplasmosis : Pnuemonia merupakan penyakit infeksi paru-paru, ini disebabkan oleh jamur dan biasanya terdapat pada seseorang yang sistem imunnya menurun, sedangkan Toksoplasmosis adalah sejenis parasit yang menyerang otak, ini diakibatkan oleh sistem imun yang menurun
  • Berkeringat Pada Malam Hari :  berkeringat pada malam hari merupakan tanda dari 50% orang yang pernah menderita penyakit AIDS, ini bukan karna suhu atau aktifitas berlebihan.
  • Perubahan Pada Kuku : kuku melengkung dan menebal serta terjadi perubahan warna seperti kehitaman dan kebiru-biruan. Penyebab dari tanda ini adalah terinfeksi jamur.
  • Bingung dan Sulit Berkonsentrasi : Pada tahap ini merupakan tahap akhir yang disebabkan karna fungsi motorik tidak mampu berkordinasi dengan baik sehingga penderita tak mampu mengerakkan tangannya dan pada tahap ini tandanya adalah mudah lupa, marah, dan tersinggung.
  • Herpes di Mulut dan Alat Kelamin : Gejala ini merupakan infeksi pada stadium akhir
  • Menstruasi Tidak Teratur : Lama datang bulan, ini terjadi karna jumlah darah yang semakin berkurang.
  • Infeksi Jaringan Kulit Rambut 
4.  Cara Pencegahan Penyakit AIDS 
  • Hindari mabuk-mabukan dan narkotika yang dapat membuat kita menjadi lupa diri
  • Selalu mengganti jarum suntik jika mengkonsumsi obat-obatan 
  • Melakukan hubungan seksual yang aman dan jangan gonta-ganti pasangan 
  • Memakai kondom saat berhubungan seksual 
  • Jika ingin melakukan hubungan seks, ketahuilah kondisi kesehatannya
  • Membutuhkan transfusi darah, Lihat dan mintalah kepastian darah  tersebut bebas dari HIV
  • Periksa tes imun untuk mengetahui tingkat sistem imun. 
  • Lakukan pengecekan pada sperma , pasangan yang ingin mempunyai anak

CARA PEMASANGAN KATETER PADA PRIA


A.    Pengertian
Pemasangan kateter adalah pemasukan selang yang terbuat dari plastik atau karet melalui uretra menuju kandung kemih (vesika urinaria)

        B. Tujuan
1.      Melancarkan pengeluaran urin pada klien yang tidak dapat mengontrol miksi atau mengalami obstruksi pada saluran kemih
2.      Memantau pengeluaran urine pada klien yang mengalami gangguan hemodinamik.
 

     C. Indikasi
1.      Kateter sementara.
a.       Mengurangi ketidaknyamanan pada distensi vesika urinaria.
b.      Pengambilan urine residu setelah pengosongan urinaria.
2.      Kateter tetap jangka pendek.
a.       Obstruksi saluran kemih (pembesaran kelenjar prostat)
b.      Pembedahan untuk memperbaiki organ perkemihan, seperti vesika urinaria, urethra dan organ sekitarnya.
c.       Preventif pada obstruksi urethra dari pendarahan.
d.      Untuk memantau output urine.
e.       Irigasi vesika urinaria.
3.      Kateter tetap jangka panjang.
a.       Retensi urine pada penyembuhan penyakit ISK/UTI.
b.      Skin rash, ulcer dan luka yang iritatif apabila kontak dengan urine.
c.       Klien dengan penyakit terminal.
           D.   KontraIndikasi
Hematoria (keluarnya darah dari uretra)
E.     Alat-alat
1.      Sarung tangan steril
2.      Sarung tangan bersih
3.      Duk berlubang steril
4.      Slang kateter sesuai ukuran atau kondom kateter
5.      Larutan pembersih
6.      Jelly
7.      Plester dan gunting
8.      Spuit 20 cc
9.      Aquadestilata
10.  Selimut mandi
11.  Bengkok
12.  Perlak
13.  Kapas bulat/kapas sublimate
      E.      Jenis-jenis kateter
1.      Kateter plastik : digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak fleksibel
2.      Kateter latex atau karet : digunakan untuk penggunaan atau pemakaian dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3 mingu).
3.      Kateter silicon murni atau teflon : untuk menggunakan jangka waktu lama 2-3 bulan karena bahan lebih lentur pada meatur urethra.
4.      Kateter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-5 minggu, bahannya lembut tidak panas dan nyaman bagi urethra.
5.      Kateter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada pengosongan kandung kemih pada ibu yg melahirkan.
      F.    Ukuran kateter
1.      Anak         : 8-10 french (Fr)
2.      Wanita       : 14-16 Fr
3.      Laki-laki    : 16-18 Fr
      G.    Prosedur
a.       Pemasangan dengan selang kateter
1.      Letakan perlak di bawah pantat klien
2.      pakaikan selimut mandi, sehingga hanya area perineal yang keliatan
3.      Atur posisi klien:
4.      Pasien Terlentang
5.      Letakan bengkok/bedpan diatas perlak
6.      Pakai sarung tangan bersih
7.      Bersihkan daerah meatus dengan antiseptic (kapas sublimate) dan pinset
8.      Pegang daerah dibawah gland penis, preputium ditarik keatas
9.      Lepaskan sarung tangan bersih
10.  Pakai sarung tangan steril
11.  Pasang duk berlubang steril
12.  Pegang daerah gland penis, preputium ditarik kebawah (dengan tangan kiri)
13.  Memberi jelly pada kateter
14.  Masukan kateter (pria : sepanjang 18-20 cm sampai urine keluar)
15.  Tegakan penis sampai 90o
16.  Jika waktu memasukan kateter terasa adanya tekanan jangan dilanjutkan
17.  Selama pemasangan kateter anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam
18.  Isi balon kateter dengan aquadest sebanyak 10-20cc
19.  Tarik kateter sampai ada tahanan balon
20.  Lepas duk
21.  Lepas sarung tangan
22.  Fiksasi kateter dengan menggunakan plester
23.  Gantung urine bag dengan posisi rendah daripada vesicaurinaria
24.  Kembalikan posisi klien senyaman klien
25.  Ganti selimut mandi klien dengan selimut tidur, klau perlu ganti pakaian
26.  Bereskan alat
27.  Cuci tangan
28.  Dokumentasi

CARA PEMASANGAN INFUS SESUAI SOP


Memasang infus merupakan salah satu cara pemberian terapi cairan dengan menggunakan prosedur infasif yang dilaksanakan dengan menggunakan tehnik aseptik.
Tujuan Memasang Infus:
  • Mempertahankan atau menganti cairan tubuh yang hilang
  • Memperbaiki keseimbangan asam basa
  • Memperbaiki komponen darah
  • Tempat memasukkan obat atau terapi intra vena
  • Rehidrasi cairan pada pasien shock

Persiapan Alat:
  • Alkohol spry
  • Infus Set
  • IV catheter sesuai ukuran
  • Pengalas
  • Infus sesuai pesanan
  • Toniquet
  • Sarung tangan bersih
  • Kapas steril
  • Plester
  • Bengkok


Prosedur Kerja:
1. Melakukan verifikasi program pengobatan
2. Mencuci tangan
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
4. Mengecek tanggal kadaluarsa: infus, selang infus, catheter vena.
5. Menusuk saluran infus dengan benar ( jangan diputar ).
6. Menggantung cairan infus dan mengisi tabung reservoar sebanyak duapertiga bagian /sebatas tanda hingga tidak ada udara dalam selang.
7. Atur posisi pasien, pasang pengalas, selanjutnya pasang toniquet 5cm dari area insersi.
  • Lakukan tindakan aseptik dengan kapas alkohol 70% dan biarkan selama 15-20 detik
  • Pertahankan vena pada posisi stabil dengan menekan dan menarik bagian distal vena yang akan diinsersi dengan ibu jari
8. Menusuk vena dengan sudut 30 derajat dan lubang jarum menghadap ke atas
9. Setelah dipastikan jarum masuk, turunkan posisi jarum 20 derajat dan tarik mandrin 0,5 cm, masukan catether secara perlahan.
  • Lakukan teknik saat melepas mandrin dengan  menekan port dan vena lalu segera sambungkan selang infus dengan catheter.
10.  Lepas torniquet dan masukan catheter secara perlahan, sambil menarik jarum keluar
11.  Alirkan infus, selanjutnya lakukan fiksasi antara sayap dan lokasi insersi tanpa menutup lokasi insersi
12.  Letakkan kapas/gaas steril di atas area  insersi.
13.  Lepaskan sarung tangan
14.  Lakukan fiksasi (plaster ukuran ± 5x8cm sampai menutup kapas steril.
15.  Atur tetesan infus sesuai program dan tulis tanggal pemasangan, kolf, tetesan, jam habis,dan k/p obat
16.  Observasi respon pasien.
17.  Bereskan alat dan kembalikan pada tempatnya dalam keadaan bersih
18.  Cuci tangan
19.  Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
•Tanggal dan jam dipasang
•Jenis cairan
•Jumlah tetesan/menit•Jangka waktu
•Obat bila ada dll


Tahap Terminasi
  1. Observasi terhadap kondisi umum(vital sign, keluhan nyeri, alergi)
  2. Observasi  kelancaran tetesan dan jumlah tetesan
  3. Observasi area insersi  (warna kulit / pembengkakan/ sakit)
  4. Berikan KIE pada pasien/keluarga bila terjadi ketidaknyamanan